Profil Benny Laos, Cagub Maluku Utara yang Tewas usai Ledakan Speedboat

Daftar Isi

Benny Laos. Foto: Wikipedia

Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos dinyatakan meninggal dunia usai ledakan speedboat Bela 72 di Pelabuhan regional Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu (12/10/2024). 


Selain Benny, insiden tersebut juga menewaskan lima orang lainnya, dua di antaranya adalah Anggota DPRD Maluku Utara Ester Tantri dan Ketua DPW PPP Maluku Utara Mubin A. Wahid. 


Benny Laos merupakan kader Demokrat kelahiran Ternate, 8 Agustus 1972. Ia pernah menjadi Bupati Pulau Morotai periode 2017-2022. Pada pemilihan kepala daerah (pilkada), Benny dan Sarbin Sehe diusung maju di Pilgub Maluku Utara oleh Demokrat, PKB, NasDem, PPP, PAN, Gelora, PSI, dan Partai Buruh 


Benny mengenyam pendidikan dasar di SD Raja Kritus pada 1980. Setelah lulus dari SD, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Raja Kristus dan lulus pada 1989.  


Dia sempat menempuh pendidikan menengah atas di tanah rantau, SMA Cor Jesu Malang. Namun, Benny tidak menyelesaikan pendidikannya di sekolah tersebut. Dia memutuskan berhenti setelah menjalani satu semester dan pulang ke kampung halamannya.


Meski tidak memanatkan SMA, dia tetap bersemangat mengambil paket C di Manado. Ia akhirnya memiliki ijazah setara SMA yang menjadi bekal untuk melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Manado pada 2009. Gelar sarjana baru ia raih pada 2016.


Karier dan Organisasi


Dalam perjalanan kariernya, ia memiliki pengalaman pekerjaan di berbagai bidang. Mulai dari toko elektronik, binsis kayu besi, kontraktor, bahkani trading bahan bangunan. Di Manado, ia juga sempat menjalankan bisnis pelayaran hingga bisnis properti. 


Nama ‘Bela Group’ menjadi bendera yang membawahi bisnis-bisnis Benny. Bela sendiri merupakan akronim dari Benny Laos. Perusahaan di bawah Bela Group di antaranya PT Bela Cipta Sarana dan Hotel Grand Dafam Bela Ternate.


Sebagai pebisnis, Benny aktif di organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Maluku Utara dan KADIN Idonesia, dan Ketua Real Estate Indonesia (REI). Di luar itu, ia juga tercatat pernah aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI).


Keaktifannya di berbagai organisasi mendorong Benny terjun di dunia politik. Perjalanan politiknya pun dimulai ketika dia menjadi Calon Wakil Gubernur Maluku Utara 2013. Namun, ia dan Syamsyir Andili gagal terpilih pada kontestasi itu.


Kemudian Benny menjadi kader Demokrat dan terpilih sebagai Bupati Pulau Morotai (2017-2022) setelah maju bersama Asrun Padoma. Keberhasilannya di Pulau Morotai membawa dia diusung oleh Demokrat, PKB, NasDem, PPP, PAN, Gelora, PSI, dan Partai Buruh di Pilkada Maluku Utara 2024.


Harta Kekayaan


Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2024, Benny tercatat memiliki harta senilai Rp709,76 miliar. Harta tersebut meliputi tanah dan bangunan senilai Rp2011 miliar dan alat transportasi berupa lima mobil senilai Rp7,06 miliar.


Kemudian dia memiliki harta bergerak Rp37,5 miliar, surat berharga Rp245, 32 miliar, kas dan setara kas Rp146,17 miliar, harta lainnya Rp96,6 miliar dan utang Rp24,7 miliar.


Penulis: Mustami



Gabung ke saluran WhatsApp emhate.com untuk mendapatkan informasi lebih update. Klik link di bawah ini
emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar