Sarjana Santri (S2) #80

Daftar Isi
Sebelum menginjakkan kaki ke pendidikan tinggi, saya sempat mendapatkan nasihat dari seorang guru. Namanya Bapak Wawan Yusman, guru IPS di SMPN 1 Megamendung.

Dengannya memang saya sering berbincang. Bukan hanya soal sekolah, tapi juga soal kehidupan. Begitu banyak jasa-jasanya dalam pengembangan kapasitas seorang MHT.

Salah satu nasihat yang kembali teringat setelah bertemu lagi dengannya pada beberapa waktu lalu, yaitu S2. Ini bukan magister seperti pada umumnya. Arti S2 di sini adalah "Sarjana Santri."

Awalnya memang tidak mengerti apa maksudnya. Namun, ketika sudah dijelaskan akhirnya paham.

"Jadi Ni, 'Sarjana Santri' itu kuliah sambil mencari ilmu agama. Ketika lulus tuh dapet gelar dua, sarjana sama santri. Intinya mah jangan sampai lupa dengan ilmu agama, karena mau bagaimana pun ilmu agama sangat penting." Begitulah kira-kira penjelasannya.

Memang ketika menjadi seorang mahasiswa tantangannya bukan hanya soal tugas, tetapi membagi waktu. Salah satunya membagi waktu dalam hal memperdalam ilmu agama.

Pengamatan singkat saya, ada juga mahasiswa yang lupa dengan ilmu agama (ini hanya beberapa ya). Mungkin bukan lupa sih, lebih tepatnya waktunya begitu padat.

Bagi saya, ilmu agama itu harus juga menjadi prioritas. Kita hidup bukan untuk dunia, tapi untuk kehidupan setelah di dunia ini, yaitu akhirat.

Simpel sebetulnya. Di akhirat nanti ada dua pilihan, ada surga ada neraka. Tinggal kita pilih yang mana. Kalau mau surga, ya berarti harus menjalani segala perintah-Nya.

Semoga saya menjadi sarjana santri yang diharapkan oleh saya, orang tua, guru, dan yang lainnya. Atas izin-Nya saya ingin terus mengembangkan kapasitas diri menjadi lebih baik. Menebar kebaikan dan kemanfaatan ke siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Bogor, 15 Maret 2021.

MHT

emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar