Calon Travaler Dunia #79

Daftar Isi


Menjadi seorang penulis nampaknya seperti ada yang kurang jika ke suatu tempat tanpa mengabadikannya. Jika seorang fotografer menyimpan momen dengan gambar, saya dengan tulisan. Sebetulnya keduanya sama-sama mengabadikan.

Hal ini saya lakukan ketika melakukan tadabur alam di Bukit Cita-cita. Saya bisa menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Kemudian saya bagikan cerita atau tempat tersebut ke banyak orang. Bisa jadi ada yang terinspirasi dengan cerita yang saya tulis atau ada yang tertarik ke Bukit Cita-cita setelah membaca tulisan ini.

Menjadi traveler seperti ini seru sepertinya. Saya jadi ingin traveler dunia yang membagikan pengalaman menarik di setiap tempatnya.

Sedikit tentang Bukit Cita-cita. Tempat ini baru 7 bulan dibuka. Lokasinya di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Puncak, Bogor. Tempatnya strategis, harganya terjangkau, dan difasilitasi dengan spot foto, musala, wc, hingga listrik.

Di puncak bukit ini, saya bisa melihat bentang alam yang luas. Saya jadi teringat mata kuliah Ekologi Pedesaan dan Pertanian. Kalau sebelumnya Traveling virtual, sekarang traveling di kenyataan.

Menariknya lagi, di Bukit Cita-cita saya bisa menikmati 3 gunung sekaligus, di antaranya Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak. Ditambah lagi dengan bukit-bukit di sekelilingnya

Cerita pengunjung yang pernah camp Ina Sumiati, di kala malam pemandangan akan terlihat lebih indah. Lampu-lampu menyala dapat dinikmati sembari memikirkan dan mengingat cita-cita. Kata penjaga tiket Ersandi, itu memang filosofi di balik nama Bukit Cita-cita.

Perjalanan ini memang sudah menjadi agenda. Ketika ingin ngaprak dan mencari inspirasi di luar sana. Katanya, ketika kita keluar, jutaan inspirasi berdatangan.

Bogor, 14 Maret 2021
MHT

emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar