Bangga Bukan Main #77
Kamis, 5 Maret 2021 kemarin menjadi hari yang bersejarah bagi saya dan Forum Pelajar Sadar Hukum dan Hak Asasi Manusia (FPSH HAM) di Kabupaten Bogor. Selain itu, juga menjadi hari kebanggan karena di hari itu Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor mengukuhkan FPSH HAM. Ia juga sekaligus menobatkan Duta Hukum dan HAM di Kabupaten Bogor.
Seharusnya yang mengukuhkan itu Bupati Bogor. Ini sudah diagendakan. Namun, karena ada kegiatan mendadak akhirnya digantikan oleh sekda. Kendati demikian, tidak mengurangi esensi pengukuhan ini.
Saya ingin cerita. Sejak tahun 2018 saya memasuki dunia FPSH HAM, saya bersama pengurus saat itu sudah mengirimkan pengajuan untuk pengukuhan. Bahkan, program-program pun pernah kami sampaikan. Tidak jarang juga saya ditanyakan oleh Bunda Suci, Tim Pembinaan Kesadaran Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat soal kapan pengukuhan di Kabupaten Bogor.
Sementara pada tahun itu di beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat sudah ada yang dikukuhkan. Saya tidak berhenti, terus melakukan komunikasi dengan pihak Bagian Hukum Kabupaten Bogor, di antaranya Pak Caesar dan Bu Wiras. Ditambah lagi saya koordinasi dengan Pak Iwan, Kang Karvin, dan beberapa pengurus sebelumnya.
Dua tahun setengah kemudian, tepatnya di 5 Maret 2021 forum ini akhirnya dikukuhkan juga. Ini berkat izin Allah SWT dan dukungan dari berbagai pihak, seperti Tim Pembinaan Kesadaran Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat, FPSH HAM Jawa Barat, KCD Wilayah I Provinsi Jawa Barat, Bagian Hukum Kabupaten Bogor, dan lain sebagainya.
Mulai Masuk FPSH HAM
Masuknya seorang MHT (Muhamad Husni Tamami) ke FPSH HAM berawal dari sebuah pesan singkat WhatsApp. Saya masih ingat. Saat itu sedang jam istirahat sekolah (2018). Tiba-tiba muncul sebuah pesan dari Ketua FPSH HAM Jawa Barat, Kang Nandi. Namanya singkat, tapi kalau kata Coach HMB Redaktur Pelaksana Liputan6.com 'agak repot kalau terbang ke AS'. Saya belum tau maksud dari pernyataan itu. Apa ya hubungannya?
Kembali ke awal masuk FPSH HAM. Saya ditawari untuk menjadi Koordinator Wilayah (Korwil) FPSH HAM Kabupaten Bogor. Sebelum memutuskan, saya meminta izin terlebih dahulu ke Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Pak Dede Syaefudin yang juga guru PKN di sekolah. Setelah berdiskusi, akhirnya saya diizinkan untuk menjadi Korwil FPSH HAM Kabupaten Bogor.
Sebelumnya juga saya pernah mengikuti penobatan pada tahun 2017. Saya bersama Kak Cica Fania mewakili SMAN 1 Cisarua. Pada kegiatan itu, Pak M. Ruslan yang juga guru PKN turut mendampingi. Dari sini saya baru mengetahui adanya FPSH HAM, tapi belum masuk ke kepengurusan. Masuknya pada tahun 2018 seperti yang saya ceritakan sebelumnya.
Perjuangan
Saya orang baru di FPSH HAM Kabupaten Bogor. Setelah resmi diangkat menjadi korwil, saya mulai memperkenalkan diri kepada pengurus FPSH HAM Kabupaten Bogor. Jumlah pengurusnya tinggal terhitung jari. Padahal dulu pernah membuat kegiatan di mana-mana.
Alhamdulillah kehadiran seorang MHT diterima dengan baik oleh mereka. Semenjak itu, pulang pergi Cisarua-Cibinong sering saya lakukan.
Selama menjadi korwil, saya sering ke Bandung untuk mengikuti kegiatan atau rapat. Saya sering mengendarai motor. Bahkan pernah mogok di tengah-tengah jalan. Hujan hingga basah kuyup tidak pernah mengurangi semangat saya.
Jujur saja, ketika mogok di perjalanan uang saya menipis. Saya hanya membawa uang 50 ribu, 20 ribunya sudah saya belikan bensin. Sisa 30 ribu. Sementara harus ke bengkel untuk memperbaiki yang menjadi penyebab mogok.
Setelah membayar 15 ribu, saya pikir sudah tidak mogok lagi. Ternyata beberapa KM kemudian motor kesayangan itu mogok lagi. Terpaksa harus mendorong sambil mencari bengkel. Motor saya ada masalah di bagian karbunya.
Alhamdulillah, ada orang baik yang mau membantu. Saya pun dikirim uang sekitar 300 ribu oleh salah seorang pengurus. Rasa lapar pun akhirnya terobati setelah makan dari kiriman uang itu. Ya, alhamdulillah sekali.
Motor kembali normal, namun tidak lama. Sekitar Isya motor saya mulai bermasalah lagi. Beberapa kali saya perbaki ke bengkel, namun setelah diperbaiki masih sama. Akhirnya menemukan sebuah bengkel di Padalarang, Bandung Barat. Tapi, motor saya itu tidak bisa selesai malam itu. Selesainya besok.
Setelah mendengar kabar itu, saya pun menyanggupi. Rencananya saya mau naik bis. Sambil bertanya juga naik apa aja kalau mau ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bandung.
Tidak lama kemudian, ada seroang bapak-bapak yang sangat baik. Namanya Pak Iwan Istanto. Ia meminjamkan motornya kepada saya dengan jaminan sebuah kartu anggota berlabel OSIS. Atas izin-Nya, saya tiba di rangkaian Musyawarah Tinggi FPSH HAM Jawa Barat. Mohon doanya, semoga kebaikan Pak Iwan ini dibalas oleh Allah SWT.
Itu hanya sekilas perjalanan Bogor-Bandung. Setiap perjalanan ke Bandung selalu ada cerita yang menarik, seperti tidak di masjid, dan lain sebagainya.
Perjuangan lainnya juga saya lakukan di Kabupaten Bogor. Mulai dari mengumpulkan calon pengurus hingga membuat kegiatan. Perjuangan itu saya jalani dan nikmati
Terima Kasih
Tidak banyak kata yang terucap selain ucapan terima kasih. Khususnya kepada Bunda Suci, Kak Hasbullah Fudail, Kang Nandi, Kang Karvin, Pak Iwan, Pak Caesar, Bu Wiras, Pak Satari, dan orang-orang berjasa di FPSH HAM yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
FPSH HAM telah banyak membuka mata dan hati seorang MHT. Banyak ilmu dan pembelajaran baru yang saya dapatkan. Ini tidak saya dapatkan di kehidupan sekolah maupun kuliah. Melalui forum ini juga saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat, mulai dari kepala daerah hingga yang lainnya.
Semoga cita-cita FPSH HAM (salah satunya ada di tingkat nasional) segera terwujud. Saya seorang MHT yang pernah hadir di FPSH HAM Kabupaten Bogor. Jaya selalu FPSH HAM dengan moto Jabar Juara Lahir dan Batin.
Bogor, 5 Maret 2021
MHT
Posting Komentar