Kebagian Juga #71

Daftar Isi

Tiba-tiba teringat dengan jadwal Sabtu, 12 Februari 2021 malam. Ada agenda webinar Content Creator. Saya sih hanya ingat jadwalnya saja ketika cek email saat re-design website mariketik.com. Moderator dan pembicaranya tidak memperhatikan.

Saat acara mulai. Walau saya terlambat, tapi saya masih sempat. Bahkan belum mulai juga materi dari pembicaranya. Lalu saya mendengar nama "Wirda Mansur. Wah luar biasa. Beda setahun sama dia, tapi soal karirnya luar biasa. Dia anaknya ustadz Yusuf Mansur
Sementara moderatornya juga luar biasa. Namanya Indra Bekti, seorang artis sekaligus presenter.

Saya mendapatkan mindset baru untuk menggapai mimpi. Ada poin penting yang saya garis bawahi, yaitu mulai aja dulu, dengan apa aja, dan dari mana aja. Saya sebetulnya secara tidak langsung sudah menerapkannya, tapi baru kali ini mendapat teorinya dari Wirda Mansur.

Ditambah lagi dengan statment lain, yaitu siapa yang berusaha dia yang bisa, siapa yang belajar dia pintar, dan siapa yang kerja keras dia yang sukses.

Diakhir sesi pembicaraannya, Indra Bekti memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Ada dua sesi. Pertama, dibacakan oleh Indra dari chat Zoom. Kedua, peserta raise hand dan berbicara langsung melalui Zoom.

Di sesi pertama saya tidak bertanya. Namun, ketika sesi kedua saya mencoba untuk raise hand. Saya tidak terpikir akan diberikan kesempatan. Bahkan, pertanyaannya pun belum saya persiapkan. Alhamdulillah kebagian juga.

Sembari mengerjakan salah satu tugas, saya mikirin juga soal pertanyaannya. Setidaknya saya ada persiapan.

Orang pertama bertanya secara langsung sudah selesai. Kemudian yang kedua, tapi suaranya tidak terdengar. Akhirnya dialihkan ke orang ketiga. Tidak disangka-sangka. Saya melihat tampilan layar itu muncul gambar saya. Saya pun diberikan kesempatan oleh Indra Bekti untuk bertanya. Ternyata di dunia ini bisa terjadi. Saya gak kepikiran bisa bertanya langsung dengan orang hebat. Teori "ada masanya" sudah saya rasakan, tapi ini belum seberapa, masih banyak impian lainnya. Semoga saja terwujud.

Kembali lagi. Suasana diri saya deg-degan. Saya gugup saat akan bertanya, tapi saya mencobanya untuk percaya diri. Pertanyaan saya sederhana, tentang mana yang harus dipilih. Apakah lebih baik fokus ke satu titik, atau mencoba hal-hal lain juga?.

Inti pertanyaannya itu. Sesuai dengan apa yang saya rasakan saat ini. Membangun banyak branding, tapi bingung mana yang harus saya tekuni.

Kata Wirda, mencoba aja dulu. Nanti kita akan menemukan sesuai dengan hati kita. Menurut Wirda, untuk bisa menemukan keunikan pada diri kita biasanya harus melewati berbagai step.

Dia menyebut bahwa hidup itu mencoba, mencoba, dan mencoba, yang penting konsisten.

"Dari sekian yang kita buat, kita bisa sortir. Kita konsisten aja dulu. Jangan pernah takut untuk mencoba. Kita gak pernah tau rezekinya di mana. Terusin aja jalanin apa yang lo lakuin. Lakuin aja, karena di setiap konten yang lo bikin, selalu ada orang yang mencari itu," kata Wirda Mansur.

"Lu inget aja pesen gua, yang udah lo lakuin saat  ini lakuin, yang penting yang pertama lo incer jangan soal angka," lanjutnya lagi.

Setelah sesi diskusi selesai, dilanjut sesi game. Game kedua ini menirukan gerakan cuci tangan. Tiga orang yang unik mendapat hadiah dari panitia. Ternyata, satu dari tiga orang itu adalah orang kedua yang diberikan kesempatan untuk bertanya, tapi suaranya tidak ada.

"Mungkin kebagiannya ini kali ya. Kebagian yang lebih," pikir saya.

Acara dilanjut dengan kuis. Awalnya jaringan saya baik-baik saja, namun tiba-tiba koneksinya hilang. Dari 10 pertanyaan hanya ke jawab 5. Padahal pertanyaannya mudah. Lima besar akan mendapatkan hadiah. Saya pikir, mungkin ini buat yang lain.

Acara ini sangat seru. Membuat saya memiliki kekuatan baru. Ditambah lagi saya pada malam itu menonton salah satu film tentang bisnis dan motivasi dari Pak Jamil Azzaini.

Semoga hari ini dapat memberikan efek positif untuk hari-hari berikutnya. Aamiin ya Allah.

Bogor, 21 Februari 2021
MHT

emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar