Jiwa Kreatif Mulai Tumbuh #02

Daftar Isi

Pandemi Covid-19 membuat pergerakan kita terbatas. Mobilitas keluar rumah tak sesering sebelum adanya pandemi. Belajar dilakukan secara virtual.  Kerja di rumah - walaupun sekarang sudah mulai ada yang di kantor. Training secara virtual. Rapat diadakan secara virtual - walau ada beberapa yang dilakukan tatap muka, itu pun dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Kegiatan-kegiatan juga sekarang lebih sering dilakukan virtual, kalau pun tatap muka harus menerapkan protokol kesehatan seperti pesertanya dibatasi dan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). 

Semua itu kita alami di masa pandemi Covid-19. Sebagian orang mungkin baru merasakan pandemi di tahun ini. Walau sebelumnya pandemi pernah terjadi di Indonesia beberapa tahun yang lalu. Next kita gali soal ini lebih dalam lagi.

Saya tak bosan membahas soal pandemi. Setelah saya amati, ternyata pandemi membawa hikmah dan berkah. Pandemi memang membatasi mobilitas kita, tapi bukan berarti membatasi kreativitas kita. 

Beberapa orang yang saya kenal sudah mulai memanfaatkan masa pandemi ini. Ada yang memanfaatkannya dengan berbisnis, membuat konten, membuat kelas virtual, dan lain sebagainya. Itu baru orang yang saya kenal, belum lagi orang-orang di luar sana. Tentunya banyak yang memanfaatkan momentum pandemi ini.

Saya sempat mengobrol dengan seorang trainer di Bogor. Namanya Agung Rahmatullah. Menurut dia, kondisi seperti ini jangan membuat kita berhenti untuk tetap produktif. Walau aktivitas kita menjadi terbatas karena pandemi, tapi kita justru di masa ini kita bisa menggali aktivitas-akitivitas lain agar tetap produktif. 

Di masa pandemi seperti ini, dia yang biasanya jadi MC dan ngisi di pelatihan, sekarang fokus di dunia bisnis. Bahkan, dia dengan istrinya membuat produk UMKM bernama @dapoerumma_official. Silakan follow Instagram-nya. Produk dengan bahan dasarnya adalah bawang yang digoreng.

Menurut saya, ini adalah suatu inspriasi yang bisa kita tiru. Bukan produknya, tetapi cara dia memanfaatkan momentum ini. Sekarang-sekarang dia sudah mulai melakukan aktivitas seperti sebelumnya walau dengan protokol kesehatan.

Contoh lain di dunia kewirausahaan. Saya punya kawan yang kemudian membuat Ngadadak Hayu, masih satu kampung dengan saya di Pasir Angin. Di masa krisis ini mereka membuat usaha jasuke (jagung , susu, dan keju). Jasuke itu dibuat dengan beberapa paket dan kemasannya menarik. Dijual secara online dan offline. Instagram-nya @ngadadak.hayu. Saya sempat menuliskan tentang ini yang kemudian tayang di Liputan6.com.

Saya pikir ini konsepnya menarik. Selain karena kemasan dan cara jualnya, yang menarik lagi mereka baru memulai usahanya di masa panedmi ini. Padahal beberapa usaha di luar sana ada yang gulung tikar. Semoga aja nanti bisa kembali lagi usahanya. Aamiin.

Saya juga punya kawan. Dia adalah konten kreator di Youtube channel-nya RD Channel. Silakan dibuka dan di-subscribe. Di masa krisis ini, dia terus membuat konten yang bermanfaaat. Memberikan informasi kepada orang lain dalam bentuk vlog, video tutorial, dan lainnya.

Ada lagi, masih orang yang saya kenal. Dia namanya Karvin Fadila. Seorang coach, motivator, dan trainer. Momentum pandemi tak berjalan begitu saja. Dia terus produktif. Saya amati dia sekarang masih jadi pembicara. Ada yang dilakukan secara virtual, ada juga yang dilakukan secara tatap muka dengan protokol kesehatan. 

Selain tetap menjadi pembicara, dia juga sedang membangun bisnisnya di bidang konveksi dengan brand Katanya Kaos. Silakan cek dan follow Instagram-nya @karvinfadila. Dia juga di masa pandemi ini membuat kelas Life School atau Sekolah Kehidupan yang dikelola oleh Karvin Management, membangun aset digital EDCCASH dan VIRCOIN, serta  menyiapkan mutu pendidikan melalui Try Out  Asesmen Nasional untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA yang diselenggarakan oleh Edubrand.

Tidak hanya itu. Masih banyak orang-orang yang saya kenal memanfaatkan momentum ini. Itu baru 4 yang saya sebutkan. Next saya akan sebutkan lagi di tulisan lain. 

Pada intinya saya mengamati orang-orang di sekitar saya sudah tumbuh jiwa kreatifnya di masa pandemi ini. Kemudian saya mengajak untuk terus produktif walau pandemi. Pandemi bukan berarti kita harus diam tanpa kreativitas. Justru kita ditantang untuk lebih meng-eksplore diri lagi. Saya yakin masih banyak potensi yang ada pada diri kita selama kita mau menggalinya. Semangat selalu.

emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar