Gowes Dadakan #61

Daftar Isi

Berawal dari melihat story WhatsApp salah satu kakak tingkat di Pramuka. Akhirnya saya memutuskan untuk ikut gowes dadakan. Sorenya dapat info, besok paginya langsung "berangkat".

Kebetulan masih ada kuota 3 lagi. Saya mengajak 2 teman. Satu namanya Saepul Sa'ban, sahabat saya sejak kecil. Satu lagi Rahmah, baru kenal 2 pekanan. Kemudian dimasukanlah kami ke dalam grup "Gowes Dadakan".

Sudah lama juga saya tak bermain sepeda. Dulu waktu kecil sangat sering bermain sepeda. Bahkan, ke mana-mana bersepeda. Pernah saya ke jalan raya naik sepeda. Saat jalan menanjak, sepedanya itu harus didorong.

Sepeda kesayangan itu pernah saya bawa ke bukit, sekolah, rumah teman, hingga ke lapangan bola. Dulu karena uang jajannya terbatas, naik sepeda ke mana-mana justru menjadi alternatif untuk menghemat uang sambil menikmati keindahan di perjalanan. Ya, walaupun terkadang harus mengeremnya dengan sandal. Hehe.

Mengikuti gowes dadakan membuat saya teringat masa-masa itu. Sekarang masa itu tinggal kenangan yang hanya bisa diceritakan.

Berangkat Subuh
Rencananya berangkat subuh. Eh, malah kesiangan. Memang malamnya itu begadang. Ada tugas yang harus diselesaikan. Ya, begitulah, padahal kan malam ahad. Hehe.

Sekitar pukul 06.00 WIB saya berangkat bersama Sa'ban. Motor kesayangan "Si Jagur MHT" mulai dinyalakan. Kemudian saya juga mengontak orang yang sudah tiba di lokasi melalui grup, namanya Kak Winda, orang yang membuat story WhatsApp tentang gowes dadakan.

Berangkat...... Saya tiba di lokasi kumpul sekitar setengah 7 pagi. Awalnya mengira kami paling terlambat, tapi ternyata ada yang lain.

Kami mulai berkenalan. Bertemu dengan Rahmah. Saya juga nggak terlalu kenal dekat sama Kak Winda. Kemudian kenalan juga dengan yang lain. Personel gowes dadakan ada Kak Fajrin, Kak Winda, Kak Jalil, Kak Gisya, Rahmah, Sa'ban, dan saya (MHT). Kami bertujuh mulai menuju tempat rental sepeda setelah personel lengkap.

Mulai Menggowes
Setelah persiapan sekitar 1 jam, akhirnya kami berangkat. Oh iya, jalur kami ke arah Tapos, Cibedug, Ciawi, Bogor. Kami dipandu oleh Kak Jalil. Melewati perkampungan, perkebunan, hingga kanan kirinya pepohonan.

Jalan menanjak membuat kami banyak istirahat. Kendati begitu, kami tetap menikmati perjalanannya. Suasana di perjalanan sejuk. Walau cape, tapi gak kerasa cape. Itu kalau saya, gak tau yang lain.


Sembari menikmati perjalanan, saya juga menikmati keindahan Tuhan. Inilah salah satu nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya.

Perjalanan gowes itu membuat saya bisa menjalin silaturahmi lebih dekat. Bisa menikmati keindahan dan ciptaan-Nya. Bisa mendapat ilmu baru tentang dunia gowes. Tentunya juga bisa mengambil hikmah dan inspirasi dari setiap mata memandang, hati merasakan, dan telinga mendengarkan.

Bogor, 26 Januari 2021
MHT

emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar