Coretan Perjalanan ke Kota Santri #57

Daftar Isi



Rehat sejenak, kemudian kembali melakukan perjalanan. Begitulah yang selalu saya lakukan dalam setiap perjalanan. Bukan hanya sekadar perjalanan dalam arti yang sesungguhnya, tapi juga perjalanan kehidupan.

Perjalanan kali ini ke Cianjur. Sebuah kabupaten di Jawa Barat yang sering saya kunjungi. Lokasi tepatnya di Cilangkap, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur. Dulu waktu kecil daerah ini rutin saya kunjungi setiap tahunnya. Namun, semenjak memasuki masa putih abu sudah mulai jarang. Alhamdulillah sekarang bisa kembali mengunjungi daerah yang penuh cerita ini.

Dalam perjalanan saya melihat kondisinya masih asri. Sawah-sawah masih luas. Begitu pun lahan perkebunan. Ya, soal kehidupan pertanian saya simpulkan masih ada di kota tauco ini.

Memang kalau di kotanya tidak begitu terasa. Kalau masuk ke wilayah desa -sebut saja daerah Cianjur Selatan- saya menemukan dan merasakan keasrian itu.

Bukan hanya itu, di tempat yang sering saya kunjungi ini masih ditemukan rumah-rumah panggung. Kalau malam itu sepi, beda dengan di Bogor yang sangat ramai. Mungkin kondisinya di desa kali ya. Entahlah, yang pasti saya merasa nyaman kalau ke daerah ini.

Orang-orangnya juga ramah. Pengunaan bahasa Sunda masih banyak ditemukan, walaupun itu di tempat umum dan tempat pembelanjaan. Menurut saya menarik, karena tidak semua daerah di Jawa Barat seperti itu.

Terkait hal ini saya pernah menyampaikan saat SMA ke guru bahasa Sunda. Ternyata memang begitu. Bahasa Sunda masih sangat melekat dan menjadi bahasa sehari-hari. Kalau sekolah sih kurang tau ya. Apakah menggunakan bahasa Sunda atau Indonesia, tapi sepertinya menggunakan bahasa Indonesia hehe.

Di daerah yang sering saya kunjungi ini kadang bahasanya beda dengan bahasa Sunda di Bogor. Di sini begitu halus dan lembut. Kalau di Bogor, ya begitulah. Tau sendiri kan? Hehe. Bahkan lebih banyaknya menggunakan bahasa Indonesia hehe. Tak apa sebetulnya, tapi bahasa daerahnya jangan dilupakan. Harus terus dilestarikan. Salah satunya dengan cara membiasakan berbahasa Sunda dalam aktivitas sehari-harinya.

Sekitar 5 jam perjalanan. Saya menemukan banyak hal. Setiap mata memandang, telingan mendengar, dan hati merasakan, selalu ada inspirasi yang saya dapatkan. Ya begitulah. Ada juga yang pernah bilang bahwa setiap perjalanan akan menemukan inspirasi baru. Alhamdulillah saya suka menemukan inspirasi itu. (MHT)
emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar